Paragliding, kini dikenal luas sebagai salah satu Pemacu Adrenaline terpopuler di dunia, memiliki sejarah yang menarik dan evolusi yang pesat. Olahraga melayang ini tidak lahir dari satu penemuan tunggal, melainkan merupakan hasil dari adaptasi dan inovasi bertahap dari konsep parasut. Cikal bakal paragliding dapat ditelusuri kembali ke tahun 1960-an, ketika seorang insinyur NASA, Francis Rogallo, mengembangkan “parawing” atau parasut fleksibel yang dirancang untuk membantu pemulangan pesawat ruang angkasa. Desainnya yang unik, memungkinkan kontrol aerodinamis yang lebih baik dibandingkan parasut bulat tradisional, menjadi fondasi penting bagi perkembangan selanjutnya.
Pada akhir 1970-an, para pendaki gunung di pegunungan Alpen mulai bereksperimen dengan menggunakan parasut persegi panjang untuk turun dari puncak setelah mendaki, alih-alih harus berjalan kaki. Mereka mencari cara yang lebih cepat dan efisien. Pada tahun 1978, tiga pendaki Prancis – Jean-Claude Bétemps, André Bohn, dan Gérard Bosson – dianggap sebagai pelopor yang melakukan “vol de pente” (penerbangan lereng) pertama dengan parasut yang dimodifikasi. Kejadian ini, yang mungkin berlangsung pada suatu sore di bulan Juni, sekitar pukul 15.00, di lereng gunung Meillerie di dekat Danau Annecy, menandai awal mula paragliding sebagai olahraga rekreasi. Mereka berhasil meluncur turun dengan aman, membuktikan potensi baru dari “parasut yang bisa melayang” ini.
Sejak saat itu, paragliding mengalami serangkaian inovasi signifikan. Desain sayap terus berkembang, menghasilkan kinerja yang lebih baik, keamanan yang meningkat, dan kemampuan manuver yang lebih presisi. Para produsen mulai memproduksi sayap khusus yang dirancang untuk penerbangan, bukan hanya untuk pendaratan, yang jauh lebih efisien dalam memanfaatkan arus udara. Pada tahun 1980-an, popularitas Pemacu Adrenaline ini mulai menyebar ke seluruh Eropa, dan kemudian ke seluruh dunia, dengan kompetisi pertama mulai diadakan di berbagai negara. Federasi Internasional Dirgantara (FAI) kemudian mengakui paragliding sebagai olahraga resmi, menetapkan peraturan dan kategori kompetisi.
Di Indonesia, paragliding mulai dikenal pada awal 1990-an dan sejak itu berkembang menjadi kegiatan yang sangat diminati, dengan banyak lokasi penerbangan yang menawarkan pemandangan indah dan kondisi angin yang ideal. Meskipun insiden serius jarang terjadi, setiap sekolah atau operator paragliding selalu menekankan pentingnya mengikuti prosedur keselamatan secara ketat. Petugas dari otoritas lokal, seperti perwakilan kepolisian atau tim SAR, sering kali melakukan inspeksi rutin dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan penerbangan. Evolusi paragliding dari sekadar alat bantu turun menjadi Pemacu Adrenaline yang mendebarkan ini menunjukkan bagaimana inovasi dan semangat petualangan dapat mengubah konsep sederhana menjadi fenomena global. Paragliding terus menarik minat banyak orang, menawarkan cara unik untuk merasakan kebebasan terbang.