Sudah menjadi rahasia umum bahwa atlet renang memiliki kemampuan menyelam yang luar biasa, jauh melampaui rata-rata orang biasa. Latihan intensif dan adaptasi fisiologis yang terjadi akibat bertahun-tahun berkecimpung di dalam air memungkinkan mereka untuk menahan napas lebih lama, bergerak lebih efisien di bawah permukaan, dan mencapai kedalaman yang mengagumkan. Kemampuan menyelam ini bukan hanya modal dalam kompetisi, tetapi juga cerminan dari penguasaan tubuh dan lingkungan air.
Salah satu faktor utama yang membedakan kemampuan menyelam atlet renang adalah kapasitas paru-paru dan efisiensi penggunaan oksigen. Latihan pernapasan khusus yang rutin dilakukan membantu mereka mengembangkan volume paru-paru yang lebih besar dan belajar mengontrol laju pernapasan dengan lebih baik. Mereka mampu memperlambat detak jantung dan metabolisme tubuh saat berada di dalam air, sehingga penggunaan oksigen menjadi lebih hemat.
Selain itu, teknik gerakan di dalam air yang dikuasai oleh atlet renang juga berkontribusi signifikan terhadap kemampuan menyelam mereka. Gerakan yang efisien meminimalkan penggunaan energi dan memungkinkan mereka untuk bergerak lebih jauh dan lebih lama di bawah permukaan tanpa kehabisan napas. Koordinasi antara gerakan tangan, kaki, dan tubuh yang terlatih memungkinkan mereka meluncur dengan mulus tanpa banyak hambatan.
Menurut Dr. Siti Aminah, seorang ahli fisiologi olahraga dari Universitas Negeri Jakarta, dalam sebuah seminar daring pada hari Minggu, 11 Mei 2025, pukul 16.00 WIB, adaptasi tubuh atlet renang terhadap lingkungan air sangat luar biasa. “Latihan terus-menerus dalam air menyebabkan perubahan fisiologis, termasuk peningkatan kapasitas paru-paru, peningkatan efisiensi kardiovaskular, dan kemampuan tubuh untuk mentolerir kadar karbon dioksida yang lebih tinggi,” jelasnya. Beliau menambahkan bahwa faktor mental dan kemampuan mengelola rasa panik juga memainkan peran penting dalam kemampuan menyelam atlet.
Sebagai contoh, dalam beberapa demonstrasi dan latihan, atlet renang profesional mampu menahan napas di bawah air selama beberapa menit, sebuah pencapaian yang sulit dibayangkan bagi orang awam. Kemampuan ini tidak hanya berguna saat start dan melakukan putaran dalam perlombaan, tetapi juga menjadi bukti penguasaan diri dan adaptasi tubuh terhadap media air yang luar biasa. Latihan yang terprogram dan disiplin menjadi kunci utama dalam mengembangkan kemampuan menyelam yang jauh di atas rata-rata ini.